Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Karya Sastra Angkatan Pujangga Lama


Hikayat adalah salah satu bentuk karya sastra prosa lama yang menjadi ciri khas Angkatan Pujangga Lama, sebuah periode sastra Indonesia sebelum abad ke-20. Sebagai bagian dari tradisi Melayu klasik, hikayat memuat kisah-kisah kepahlawanan, dongeng, dan nilai-nilai luhur yang disampaikan melalui cerita berbahasa Melayu klasik. Sayangnya, di era modern, keberadaan karya sastra seperti hikayat mulai jarang ditemukan, meski memiliki nilai historis dan edukatif yang tinggi.

Karya sastra dari periode Pujangga Lama menjadi cerminan kebudayaan tradisional yang sarat dengan nilai moral dan religius. Hikayat, sebagai salah satu genre andalan pada masa itu, bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan dan semangat perjuangan. Artikel ini akan membahas lebih jauh mengenai hikayat dalam Angkatan Pujangga Lama, termasuk enam hikayat terkenal yang menjadi tonggak penting dalam sastra Melayu klasik.

Pengertian Hikayat dan Ciri-Cirinya

Hikayat berasal dari kata Arab hikayah yang berarti cerita atau kisah. Dalam konteks sastra Melayu, hikayat adalah bentuk prosa lama yang berisi cerita kepahlawanan, sejarah, atau dongeng dengan berbagai unsur keajaiban. Hikayat umumnya menggunakan bahasa Melayu klasik yang sarat dengan keindahan bahasa dan nilai budaya.

Beberapa ciri utama hikayat:

  1. Menggunakan bahasa Melayu klasik.
  2. Ceritanya berpusat pada tokoh utama dengan kekuatan atau keajaiban tertentu.
  3. Mengandung nilai moral, budaya, dan religius.
  4. Berfungsi sebagai hiburan, pengajaran, atau pelipur lara.

Hikayat sebagai Karya Sastra Angkatan Pujangga Lama

Angkatan Pujangga Lama merupakan salah satu periode penting dalam sejarah sastra Indonesia. Karya-karya pada masa ini ditulis sebelum abad ke-20 dan mencerminkan kehidupan serta budaya masyarakat Melayu saat itu. Hikayat menjadi bentuk sastra yang dominan karena kemampuannya dalam menyampaikan cerita-cerita penuh makna melalui bahasa yang indah dan mudah dipahami.

Enam Karya Sastra Hikayat Periode Angkatan Pujangga Lama

  1. Hikayat Abdullah
    Ditulis oleh Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi pada pertengahan abad ke-19, hikayat ini berisi kisah hidup penulisnya serta pandangan kritis terhadap masyarakat Melayu pada zamannya. Hikayat ini juga mencatat peristiwa-peristiwa penting di kota-kota seperti Malaka dan Singapura.

  2. Hikayat Kalilah dan Dimnah
    Cerita ini diadaptasi dari kisah-kisah dalam bahasa Arab dan menampilkan tokoh-tokoh hewan sebagai medium penyampaian pesan moral. Hikayat ini menggambarkan sifat-sifat manusia seperti tamak dan licik.

  3. Hikayat Amir Hamzah
    Menceritakan kisah kepahlawanan Amir Hamzah, seorang pahlawan Islam yang gagah berani dalam membela agama. Hikayat ini ditulis dalam berbagai bahasa daerah, termasuk Melayu, Jawa, dan Sunda.

  4. Hikayat Bayan Budiman
    Hikayat ini merupakan cerita berbingkai tentang seekor burung Bayan yang mencegah seorang perempuan melakukan kesalahan dengan bercerita. Cerita ini sarat dengan pesan moral dan nilai-nilai kebijaksanaan.

  5. Hikayat Hang Tuah
    Mengisahkan kesetiaan Hang Tuah, seorang pahlawan Melayu legendaris, kepada Sultan Malaka. Cerita ini menjadi simbol kejujuran, keberanian, dan pengabdian.

  6. Hikayat Iskandar Zulkarnain
    Hikayat ini menceritakan petualangan Iskandar Zulkarnain, seorang raja legendaris, dalam menaklukkan berbagai negeri. Cerita ini juga mengandung unsur-unsur religius dengan kehadiran Nabi Khidir sebagai pendamping.

Hikayat merupakan karya sastra khas Angkatan Pujangga Lama yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran moral dan budaya. Enam hikayat yang telah dibahas menunjukkan kekayaan sastra Melayu klasik yang sarat dengan nilai-nilai luhur. 

Di era modern, mempelajari hikayat tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkaya wawasan tentang tradisi sastra Indonesia.

Dengan melestarikan hikayat, kita tidak hanya menghargai karya sastra lama, tetapi juga menjaga semangat kepahlawanan dan nilai-nilai luhur yang relevan hingga kini.

Posting Komentar untuk "Karya Sastra Angkatan Pujangga Lama"