7 Contoh Dola Bololo: Sastra Lisan Ternate
Pernah mendengar tentang Dola Bololo? Ungkapan penuh makna ini adalah warisan budaya Ternate yang kaya akan nilai-nilai kehidupan. Bayangkan, sebuah kalimat singkat bisa mengandung nasihat, sindiran, bahkan ungkapan perasaan yang mendalam!
Dola Bololo merupakan bentuk sastra lisan ternate yang unik, di mana masyarakat Ternate menyampaikan pesan moral secara halus dan bijaksana.
Penasaran seperti apa contohnya? Yuk, kita simak 7 contoh Dola Bololo beserta terjemahan dan maknanya.
1. Kangela ua to ruba banga
Masege madoro ka ngori ua
Terjemahan: Tidak lelah saya membongkar hutan, mengingat jatuhnya bukan milikku.
Makna: Mengajarkan untuk mengenal batas diri dan tidak terlalu berharap pada sesuatu yang bukan hak kita.
2. Kangela to pala doro
Oti dofu ma luleo
Terjemahan: Bersusah payah aku membuat pelabuhan, banyak perahu yang berlabuh.
Makna: mengajarkan tentang keikhlasan. Meskipun kita bersusah payah membangun sesuatu, kita harus rela berbagi dengan orang lain. Seperti pelabuhan yang dibangun dengan susah payah, namun akhirnya digunakan oleh banyak perahu.
3. Aki penga no jaga-jaga
Tudu diri ma salamat
Terjemahan: Lidah yang berucap dijaga-jaga, bersinggah pada diri dalam keselamatan.
Makna: Mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam berucap. Ucapan yang baik akan membawa keselamatan, sedangkan ucapan yang buruk bisa menimbulkan masalah bagi diri sendiri.
4. Nage sudo no malui
Maloloji masirete
Terjemahan: Siapa menyuruh engkau mengiris, sendiri yang menanggung perihnya.
Makna: Mengajarkan untuk mawas diri; kesalahan yang dilakukan akan membawa dampak buruk pada diri sendiri.
5. Dunia fo badagang
Tike ma untung la fo kodiho
Terjemahan: Dunia ini tempat kita berdagang, cari untungnya lalu kita berpulang.
Makna: Mengingatkan bahwa hidup di dunia ini sementara; fokuslah pada perbuatan baik sebagai bekal di akhirat.
6. Himo-himo nga wuwasu
Ngofa se dano giha nyinga sidagi futu se wange
Terjemahan: Pesan tetua, hendaklah anak cucu letakkan dalam hati, menjalankan siang dan malam.
Makna: Ungkapan ini menekankan pentingnya menghormati dan mengikuti nasihat orang tua. Nasihat mereka adalah pedoman hidup yang berharga, yang akan membimbing kita ke jalan yang benar.
7. Ahu doka samaka besa-besa
Terjemahan: Hidup seperti semangka di waktu hujan.
Makna: Ini merupakan ungkapan harapan akan kehidupan yang makmur dan sejahtera. Seperti semangka yang tumbuh subur di musim hujan, kita semua berharap hidup dalam kelimpahan dan kebahagiaan.
Dola Bololo adalah cerminan kearifan lokal masyarakat Ternate. Setiap ungkapannya mengandung pesan moral yang mendalam dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Melalui Dola Bololo, kita dapat belajar banyak hal tentang filosofi hidup, nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal masyarakat Ternate.
Bagaimana? Menarik, bukan? Dola Bololo membuktikan bahwa kearifan bisa disampaikan dengan cara yang indah dan mudah diingat.
Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari 7 contoh Dola Bololo ini dan menerapkannya dalam kehidupan kita.
Posting Komentar untuk "7 Contoh Dola Bololo: Sastra Lisan Ternate"